Kamis, 26 Mei 2011

Metode Ilmiah

METODE ILMIAH

Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut baru dapat dikatakan menjadi suatu teori ilmiah.

Umumnya Metode Ilmiah meliputi langkah-langkah berikut :

1.      1. Observasi Awal
2.      2. Mengidentifikasi Masalah
3.      3. Merumuskan Hipotesis
4.      4. Melakukan Eksperimen
5.     5.   Menyimpulkan hasil eksperimen

Observasi Awal.

Setelah menentukan Topik untuk bahan penelitian, maka langkah yang paling awal adalah melakukan Observasi Awal dengan tujuan untuk mengumpulkan semua informasi yang kita butuhkan sebagai bahan penelitian. Informasi ini dapat berbentuk apa saja dan dari mana saja namun asalkan tetap bertupusat pada topik yang sudah kita pilih.

Mengidentifikasi Masalah.

Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak. Hati-hati dalam memilih permasalahan, sebaiknya tidak terlalu luas atau seperlunya saja sesuai dengan topik yang dipilih. Berikutnya adalah dalam menyusun permasalahan sebaiknya jika kita memilih permasalahan yang menarik dan dapat diselesaikan secara eksperimen.

Merumuskan Hipotesis.

Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah. Untuk merumuskan hipotesis sebaiknya menggunakan pengalaman atau pengamatan lalu sebaga dasar hipotesis dan lebih baik jika merumuskan hipotesis sebelum memeulai eksperimen.

Melakukan Eksperimen.

Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel atau semua yang berpengaruh pada eksperimen. Lakukan eksperimen dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan pada dan catat eksperimen secara lengkap.

Menyimpulkan Hasil Eksperimen.

Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis. Alasan-alasan untuk hasil eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis termasuk di dalamnya. Jika dapat dilakukan, kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut. Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis maka jangan ubah hipotesis, jangan abaikan hasil eksperimen, berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai dan berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian. Jika memiliki waktu yang cukup maka tidak ada salahnya melalukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen.

Matematika

MATEMATIKA

Apa matematika itu ? Nah, disini saya bukan ingin menerangkan penjabaran Matematika yang penuh dengan simbol-simbol dan angka yang merumitkan. Saya secara sederhana ingin menyampaikan tentang Matematika.

Matematika itu berasal dari bahasa Yunani “Mathēmatiká” yaitu suatu studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Dahulu, para matematikawan mencari berbagai pola, merumuskan sesuatu baru, dan membangun kebenaran melalui metode-metode Matematika. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa Matematika adalah bidang abstrak pengetahuan yang dibangun dengan bantuan penalaran logis pada konsep-konsep seperti angka, struktur dan transformasi.

Matematika pertama kali ditemukan oleh para matematikawan di Yunani seperti Pythagoras, Talesi, Plato, Eudoksi, Euclid, Archimedes, dll. Matematika praktis telah menjadi kegiatan manusia sejak adanya rekaman tertulis. Argumentasi kaku pertama muncul di dalam Matematika Yunani, terutama di dalam karya Euklides, Elemen. Matematika selalu berkembang, misalnya di Cina pada tahun 300 SM, di India pada tahun 100 M, dan di Arab pada tahun 800 M, hingga zaman Renaisans, ketika temuan baru matematika berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru yang mengarah pada peningkatan yang cepat di dalam laju penemuan matematika yang berlanjut hingga kini.

Kini, matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran atau medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Contohnya saja saya sendiri. Sebagai Mahasiswi Psikologi saya tidak luput dari pelajaran Matematika walaupun Matematika yang saya pelajari tentu saja berbeda dengan Matematika dengan jurusan lainnya.

               www.wikipedia.org