Sabtu, 23 Maret 2013

Perbedaan antara Konseling dengan Psikoterapi


Sebagian orang mungkin berpikir bahwa melakukan konseling dan psikoterapi tidak ada bedanya. Dua-duanya sama-sama curhat untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan baik para konselor dan psikoterapis sama-sama ingin membantu agar klien dapat menemukan permasalahan untuk kemudian dapat dipecahkan bersama-sama, namun semua itu hanya dapat terlaksana dengan baik jika klien dapat membuka diri dan mau diajak kerjasama. Memang benar, tapi selalu ada perbedaan antara konseling dengan psikoterapi.

Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara konseling dan psikoterapi:
1. Konseling pada umumnya menangani orang normal, sedangkan psikoterapi terutama menangani orang yang mengalami ganguan psikologis.
2. Konseling lebih edukatif, suportif, berorientasi sadar dan berjangka pendek, sedangkan psikoterapi lebih rekonstruktif, konfrontatif, berorientasi tak sadar, dan berjangka panjang.
3. Konseling lebih terstruktur dan terarah pada tujuan yang terbatas dan konkret, sedangkan psikoterapi sengaja dibuat lebih ambigu dan memiliki tujuan yang berubah-ubah dan berkembang terus.

Sedangkan menurut pemahaman Brammer & Shostrom (1977) mengemukakan bahwa :
1. Konseling ditandai oleh adanya terminology seperti : “educational, vocational, supportive, situational, problem solving, conscious awareness, normal, present-time dan short term”.
2. Sedangkan psikoterapi ditandai oleh : “supportive (dalam keadaan krisis), reconstructive, depth emphasis, analytical, focus on the past, neurotics and orther severe emotional problems and longterm. Artinya segala sesuatunya lebih mendalam hingga tuntas dan semua itu perlu waktu serta proses.

Sumber:
konselingindonesia "konseling-dan-psikoterapi"
arpan.guru-indonesia.net/artikel_detail-18306.html